DAPATKAN BUKU INI DI TOKO BUKU RAMEDIA, JL. HASANUDDIN, KOTA PALU, Depan Bank Mandiri.
SUDAH TERBIT DAN BEREDAR
RINGKASAN
CERITA
LEGENDA TERJADINYA PUSENTASI:
Yamamore
putri seorang Raja Towale melarikan diri dari istana demi menghindari
perkawinan paksa. Dalam pelariannya, ia bersembunyi dengan cara mencemplungkan
diri ke dalam telaga air asin. Maka sejak itulah Yamamore menghilang dan
tempatnya dinamai pusat laut atau Pusentasi.
LEGENDA TERJADINYA DANAU DAMPELAS:
Berawal
dari keinginan Sang Pelaut menaklukkan Negeri Dampelas, akhirnya terjadi
perlawanan dari Mahadiyah. Peperangan pun terjadi hingga telaga yang dijadikan
area pertarungan kemudian menjadi Danau Dampelas di Desa Talaga.
SANG PUTRI DAN BENGGA BULA:
Putri
cantik dari Tanah Kaili diasingkan karena terserang penyakit cacar di tubuhnya.
Dalam pengasingan itulah ia dikejar dan dijilat seekor Bengga Bula (kerbau putih), sehingga kulitnya sembuh. Sejak itu
pula pihak raja dan keturunannya pantang makan daging kerbau putih.
ASAL MULA KALEDO:
Pada
saat pembagian daging sapi, orang Kaili dating terlambat sehingga hanya
mendapatkan tulang. Tana rasa kecewa, mereka kemudian memasak dengan eksperimen
dengan hasil tak kalah enaknya. Sejak itulah Kaledo (kaki lembu donggala) jadi
masakan favorit.
LEGENDA
TERJADINYA LEMBAH KAILI
Saat
akan dilakukan perlagaan ayam milik sang pelaut Sawerigading dengan ratu
Ngilinayo, tiba-tiba terjadi gempa dahsyat. Memporak-porandakan negeri Lembah
Kaili membuat kapal Sawerigading hancur dan banjir banda tiba dan tanah longsor
menimbun laut teluk Kaili menjadi lembah.
GONENGGATI:
Seorang
raja perempuan Kaili yang kharismatik dan berpikiran demokratis mempersatukan
negeri-negeri Kaili dalam keadatan Pitunggota.
Ia berkuasa di Kanggihui (Kanggirui) yang
pusatnya di atas pegunungan (kini masuk wilayah Kabonga, Kecamatan Banawa).
CERITA TENTANG KUCING KERAMAT:
Seekor kucing menyelam ke dalam telaga mengambil jarum milik Sang Putri yang
jatuh. Akibatnya, kucing itu basah kuyub dan tak lama kemudian hujan deras dan
banjir bah. Dalam mitologi beberapa suku di Sulawesi Tengah, kucing masih
disakralkan tidak boleh disakiti atau disiram karena dipercaya akan menimbulkan
bencana.